Saturday 2 July 2016

MOMENTUM SEBAGAI INDIKATOR TITIK ENTRI

08:50:00 // by EGold // No comments

Momentum Indikator Sebagai Titik Entri

Yang dimaksud dengan titik entri disini adalah titik dimana anda melakukan pembelian baik beli call option maupun put option.
Untuk bisa menjadi sukses di perdagangan option saham jangka pendek (Day Trading), Anda harus belajar sebanyak mungkin tentang indikator-indikator yang terbukti sangat efektif sebagai titik krusial untuk entri poin.  Dalam hal ini indikator momentum adalah contoh utama. Dengan memahami apa dan bagaimana menggunakan indikator momentum, maka anda akan lebih mudah untuk mengabil keputusan beli dan jual dalam waktu yang tepat dan menghasilakan profit atau keuntungan yang anda inginkan.

Cara Mennggunakan Indikator Momentum.

Sebagai seseorang yang telah aktif dalam perdagangan saham dan investasi, Anda harus sudah akrab dengan pentingnya garis nol dalam sebuah indikator. Secara Sederhana, garis nol ini merupakan suatu titik di mana harga berada berada di area yag sangat krusial yang akan berubah dari satu tren ke tren yang lain.
Garis nol memainkan peranan penting dalam indikator momentum, yang menngisyaratkan bahwa Anda bisa melakukan pembelian ketika indikator momentum melintasi atau menembus garis nol. Kenapa begini? Ya karena Ketika indikator momentum naik melintasi garis nol, itu berarti harga sedang tren ke atas, jadi itu adalah waktu yang baik untuk membuka posisi dengan membeli Call Option dan ditutup atau dijual ketika harga naik mencapai area titik jenuh overbought. Dan sebaliknya ketika indikator momentum turun melintasi garis nol, maka harga cenderung menurun, sehingga Anda bisa membuka posisi dengan memeli Put Option dan dijual ketika harga turun mencapai area titik jenuh oversold. Dengan memiliki pemahaman yang baik ternadap indikator momentum dan bagaimana indikator ini bekerja, maka anda memiliki keberhasilan yang lebih besar day trading option.

Ada banyak sekali jenis indikator teknikal momentum ini, diantaranya yang banyak dipakai adalah sebagai berikut:

-          William Percent R
-          Commodity Channel Index (CCI)
-          Relative Strenght Index (RSI)
-          Relative Momentum Index
-          Stochastoc Momentum Index
-          Stochastoc Slow
-          Stochastoc Full
-          Elliot Wave
-          Intraday Momentum Index
-          Dynamic Momentum Index
-          dan lain-lain

Dalam artikel kali ini kami akan membahas tiga indikator momentum yang disebut paling awal yang paling banyak dipakai, yaitu Wlliam R, CCI dan RSI.

Berikut ini kami akan memberikan contoh penggunaan indikator momentum William Percent R, Commodity Channel Index (CCI) dan RSI dan ketiganya mempunyai cara baca yang relatif sama.

1. William Percent R.


Indikator Wlliam %R ini bisa digunakan di berbagai market, pada pasar saham, pasar opyio, pasar forex (forex Trading), pasar komoditi, pasar emas (Gold Trading), pasar oli (Oil Trading) dan lain-lain.. 
Formula dasar untuk perhitungan indikator Williams %R adalah sebagai berikut:
Williams_R_iii.JPG
N adalah nilai dari periode tertentu yang diinginkan untuk perhitungan, dimana nilai bawaan yang diberikan adalah 14. 
Dari formula diatas, maka dapat diketahui bahwa Williams %R merupakan Indikator Oscillator. yang bergerak pada kisaran angka yang terbatas yaitu antara -100 hingga 0.
Kalau dibandingkan dengan indikator RSI, jelas kelihatan sangat berbeda dimana RSI di plot pada kisaran angka 0 hingga 100. Tetapi disamping perbedaan rentang pergerakan tersebut, kedua indikator ini mempunyai fungsi yang relatif sama dan cara membacanya juga sama.
Fungsi Indikator Williams R
Telah dijelaskan sebelumnya Williams R adalah indikator yang bisa berfungsi menentukan titik entri, untuk beli call option maupun titik entri untuk beli put option, tetapi disamping itu juga mempunyai fungsi lain yaitu untuk mengetahui area titik jenuh atas dan area titik jenuh bawah dari pergerakan harga saham.
Pergerakan harga akan mengalami titik jenuh atas apabila naik terus dan memasuki  area Overbought dan telah sampai pada puncak tertinggi sehingga tidak memungkinkan naik lagi, maka pada titik ini kemungkinan harga akan rebounce atau balik arah turun. Karena di area overbought ini para pembeli (buyers) tidak mungkin lagi melakukan aksi pembelian karena harga saham sudah sangat mahal. Dengan demikian apabila suatu saham tertentu misalnya Apple Computer (AAPL) mengalami kenaikan dan memasuki area titik jenuh atas, maka kemungkinan pergerakan harga saham AAPL tersebut akan cenderung stagnan atau berhenti dan akan segera mengalami koreksi atau penurunan kembali ke titik normalnya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

Sebaliknya apabila harga suatu saham mengalami penurunan dan memasuki area titik jenuh bawah (area Oversold) dan telah sampai pada puncak terendah sehingga tidak memungkinkan untuk turun lagi, maka apda titik ini kemungkinan harga akan rebounce atau balik arah naik. Karena di area oversold ini para penjual (sellers) tidak mungkin lagi melakukan aksi penjualan karena harga saham sudah sangat murah. Dengan demikian apabila suatu saham tertentu misalnya Apple Computer (AAPL) mengalami penurunan dan memasuki area titik jenuh bawah, maka kemungkinan pergerakan harga saham AAPL tersebut akan cenderung stagnan atau berhenti dan akan segera mengalami koreksi atau naik kembali ke titik normalnya.


Indikator William Percent R dalam praktek Trading Option:
Timing Untuk Beli Call Option:
-     Apabila pergerakan harga telah mencapai titik terendah di area garis oversold, maka 
      tunggu rebounce atau balik arah hingga pergerakan harga tersebut melintas garis nol.
-     Apabila garis William R melintas kros keatas garis nol maka trend yang akan terjadi adalah bullish atau naik, dan anda bisa melakukan entri beli call option.
Timing Untuk Beli PutOption:
-     Apabila pergerakan harga telah mencapai titik tertinggi di area garis overbought, maka 


tunggu rebounce atau balik arah hingga pergerakan harga tersebut melintas garis nol.
-     Apabila garis William R melintas kros kebawah garis nol maka trend yang akan terjadi adalah bearish atau turun, dan anda bisa melakukan entri beli put option.

     Lihat gambar berikut ini dari Commodity Channel Index (CCI):


Cara baca grafik Commodity Channel Index (CCI) relatif sama:
      Timing Beli Call Option:
      -    Apabila pergerakan harga telah mencapai titik terendah di area garis oversold, maka 

            tunggu rebounce atau balik arah hingga pergerakan harga tersebut melintas garis nol.
-    Apabila garis CCI melintas kros keatas garis nol maka trend yang akan terjadi adalah bullish atau naik, dan anda bisa melakukan entri beli call option.
Timing Beli Put Option:
-     Apabila pergerakan harga telah mencapai titik tertinggi di area garis overbought, maka tunggu rebounce atau balik arah hingga pergerakan harga tersebut melintas garis nol.
-     Apabila garis CCI melintas kros kebawah garis nol maka trend yang akan terjadi adalah bearish atau turun, dan anda bisa melakukan entri beli put option.

Demikian juga Cara baca grafik RSI relatif sama dengan William R dan CCI diatas.


Selamat belajar! Semoga sukses!

     dan apabila ada pertanyaan bisa melalui email.













0 komentar:

Post a Comment